CASE 5 - HEMOLYTHIC ANEMIA DUE TO HEREDITAR SPHEROCYTHOSIS

Hemolytic anemia due to hereditary spherocitocyt
       merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh gen autosomonal dominan. terjadi karena mutasi frameshift pada saat synthesis protein. Mutasi frameshit ini menyebabkan stop kodon menjadi lebih cepat terbentuk, sehingga synthesis proteinpun menjadi tidak sempurna. Akibat kesalahan dalam synthesis protein ini, protein pembentuk cytoskeleton (sprektrin) pada sel darah merah  menjadi abnormal.


      sel darah merah terbentuk pada bone marrow (sumsum tulang), seperti yang kita tahu, sel darah merah kita itu tidak memiliki inti, dipenuhi hemoglobin, serta memiliki bentuk bikonkaf yang fleksibel. Namun ternyata pada proses pembentukkan sel darah merah kita, sesungguhnya awal mula dari sel darah merah itu memiliki inti. Selama 20 jam pertama ( masih di bone marrow) PROERYTHROBLAST - masih memiliki inti sel dan memiliki organel lengkap, dan setelah 30 jam menjadi  OTHOCHROMATOPHILIC - inti sel sudah memadat. Lalu inti sel keluar dan menjadi RETICULOCYT- reticulocyte merupakan sel darah merah yang muda, reticulocyte masih memiliki organel organel dan masih bias membentuk hemoglobin. Reticulocyt keluar dari bone marrow dan selama proses perjalanan ini mengalami pematangan dan mengalami proses pengeluaran organel-organel. Ketika sudah matang (+- 3 hari) kita kenal sebagai ERYTROCYTE. Masa hidup eritrosit ini sendiri adalah 120 hari.


Erytrocyte atau sel darah merah merutpakan sel yang sama seperti sel lainnya, memiliki membrane plasma dan juga cytoskeleton sebagai penopang membrane plasmanya.

        SEL adalah komponen struktural terkecil penyusun makhluk hidup. Didalam sel terdapat berbagai macam organel, terdapat cairan, serta tempat dimana adanya gen atau kode genetik tubuh kita. Pada manusia, sel-sel kita dilindungi oleh membran plasma, didalamnya terdapat sitoplasma, didalam sitoplasma sendiri ada berbagai macam organel dan di atur oleh inti sel yang memiliki kode genetik.

NUCLEUS - INTI SEL

    Merupaka organel terbesar yang ada didalam sel. Nukleus menyimpan kode genetik berupa DNA dan RNA. Nukleus ini memiliki fungsi sebagai pembawa kode gen dan sebagai pengendali atas seluruh kegiatan sel. Dan nukleus sendiri terdiri atas:
1. Membran nukleus 
    Sebagai pembatas antara inti sel dengan sitoplasma, dan dihubungi oleh retikulum endoplasma
2. Nukleoplasma
    Cairan yang terdapat didalam inti sel dan bersifat gel. Didalamnya terdapat kromatin
3. Nukleolus
    Anak inti sel ini hanya ada jika inti sel melakukan transkripsi (pengsintesis kode genetik), dan ketika tidak selang melakukan transkripsi nukleolus ini tidak akan terlihat.


ORGANEL-ORGANEL PADA SITOPLASMA

1. RETIKULUM ENDOPLASMA
    Retikulum endoplasma terbagi 2 menjadi RE kasar dan RE halus. Pada RE Kasar ditemukan ribosome didalamnya, sedangkan RE halus tidak. Retikulum endoplasma merupakan komponen  yang berfungsi sebagai:
- tempat pembentukkan lemak dan kolesterol
- menetralkan racun (detoksifikasi) RE kasar pada sel hati
- tempat pengakumulasian asam amino - RE kasar

2. RIBOSOME
   Ribosome tidak memiliki lapisan membran. Tersusun atas RNA dan protein, dan berfungsi sebagai pengsintesis protein, Ribosome sendiri ada yang menempel pada Retikulum Endoplasma, dan ada pula yang terlepas pada sitosol.

   3. MITOKONDRIA
    Mitokondria terdiri atas membran dalam dan      membran luar. Membran luar mitokondria seperti  membran plasma, namun membran dalamnya berbeda.  Membran dalam mitokondria melekuk ke arah dalam  dan membentuk KRISTA, melekuknya krista ini  memberikan fungsi untuk Respirasi yang semakin  efektif). mitokondria sendiri tersusun atas air, protein,  enzim respirasi, garam, DNA, dan ion-ion

4. BADAN GOLGI ( GOLGI APARATUS)
    Badan golgi merupakan organel polimorfik yang tersusun atas membran berbentuk kantung pipih, berupa pembuluh, geembung kecil, ataupun seperti mangkok. Lapisan-lapisan ini pun terbagi menjadi 3 daerah:
- Cis Fase :  daerah untuk menerima protein dari ribosom
- Trans Fase :  merubah protein menjadi protein yang fungsional, dan mengantarkannya ke bagian "secretory vesicles" untuk menggu sinyal agar dikeluarkan. Dan ada pula yang diantarkan ke "transport saccula" untuk diantarkan langsung ke organel lain yang membutuhkan seperti Lisosom
Dan fungsi dari badan golgi sendiri adalah sebagai :
- Penambah Glioksilat pada protein
- Organel sekretory 

5. LISOSOM
   lisosom merupakan membran yang berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik (LISOZIM) yang dibentuk oleh badan golgi. Lisosom sendiri berfungsi sebagai pencerna zat-zat yang masuk kedalam sel. 
Mekanisme pencernaan oleh lisosom:
Bakteri dimasukkan ke dalam vakuola - didatangi oleh lisosom - membran vakuola dan membran lisosom akan bersinggungan - membran bersatu - ezim dari lisosom akan masuk ke vakuola - mencerna bakteri.

6. PEROKSISOM
   Banyak berada pada sel-sel yang meakukan respirasi, seperti hati ginjal dan otot. Peroksisom ini mengandung enzim katalase yang berfungsi untuk menguraikan zat beracun seperti hidrogen peroksida (h202) untuk diubah menjadi oksigen (o2) dan air (h20). 

MEMBRANE PLASMA 


MEMBRANE PLASMA atau PHOSPHOLIPID BILAYER - merupakan bagian yang membatasi sitoplasma dengan dunia luar, Membran plasma ini memiliki karakteristik semipermiabel serta amphifatik (memiliki bagian hidrofobik dan hidrofilik), serta memilikki berbagai macam fungsi. Selain memiki berbagai macam fungsi, komponen fosfolipid ini pun membiliki 2 pergerakan, yaitu FLIP-FLOP dan LATERAL MOVEMENT. Flip-flop bergerak ke atas-bawah dan lateral movement bergerak ke samping. 
                 Fungsi dari membrane plasma : 1, sebagai pelindung. 2. sebagai transporter 3. sebagai interaksi antar sel . Membrane plasma terdiri dari 3 komponen yaitu protein, karbohidrat, dan lemak. Dan ketika tergabung, memiliki komponen utama berupa Phopholipid, Glikolipid, dan Sterol (Cholesterol).
Masing-masing komponen tersebut tentu saja memiliki fungsi masing-masing. Phospholipid memiliki fungsi selective permeable, glycolipid memiliki fungsi recognizing, dan sterol memiliki fungsi untuk menjaga fluiditas sel.
                      Seperti yang saya katakana sebelumnya, membrane plasma memiliki sifat amfipatik atau memiliki sifat hidrofilik dan hidrofobik. Hal ini dikarenakan, 50% dari komponen membrane plasma adalah Phospholipid, dimana phosphate (bagian kepala) memiliki sifat hidrofilik dan lipid (ekor) memiliki sifat hydrophobic. Phophopilipid memiliki 4 macam jenis, berupa choline, etanolamin, serin, dan inositol. Pada bagian ekornya, tersusun atas asam lemak, ada yang saturated dan un-saturated perbedaanya adalah pada jumalh double bondnya, jika saturated maka tidak ada double bondnya dan terilihat lebih fleksibel dan lurun, namun jika unsaturated bentuknya akan terlihat kaku dan kusut.

                     Pada bagian membrane plasma, terdapat 2 major protein berupa protein integral dan protein pherifer. Protein integral merupakan protein yang berada pada sisi atas membrane hingga pada bagian bawah membrane, memiliki fungsi untuk mentransportasi molekul dari dalam atau luar sel. Sedangkan protein pherifer sendiri berada pada bagian bawah membrane plasma dan berfungsi untuk menghilankan ikatan ionic
.
                      Phospoholipid bilayer memiliki fungsi sebagai transporter, terbagi atas transpot molekul besar dan molekul kecil. Transport molekul kecil seperti h20, urea dan glycerol terdiri atas tranport aktif dan difusi. Sedangkan difusi sendiri terdiri atas difusi pasif dan difusi terfasilitasi.


* Difusi sederhana merupakan proses masuknya molekul dari gradien yang tinggi ke arah gradien yang lebih rendah dan langsung melalui membran plasma, sedangkan molekul pada difusi terfasilitasi melewat protein integral sebagai perantaranya. 

* Transport aktif merupakan proses pentransportan molekul yang membutuhkan energi serta perantara berupa protein integral. Transport aktif terdiri atas primary active transport, dan secondary active transport.


 Pada PRIMARY ACTIVE TRANSPORT, hanya 1 molekul saja yang berpindah, pertama terdapat atp yang menempel pada protein integral, lalu protein tersebut akan membuka dan tertempel molekul yang akan masuk, protein pun akan menutup kembali lalu dilepaskan ke dalam, setelah molekul terlepaskan, protein akan membuka seperti awal kembali dan melepaskan ion k+ dan kembali kebentuk semula.

SECONDARY ACTIVE TRANSPORTterbagi menjadi 2 cara kerja yaitu symport dan antiport, Pada symport, terdapat 2 molekul yang memiliki arah masuk yang berbeda, yang 1 kearah yang memiliki gradien tinggi dan yang 1 lagi ke arah gradien rendah. Seharusnya, yang berasal dari graidien rendah tidak dapat keluar, namun karena ada molekul lain dari gradien tinggi dan memiliki energi lebih besar, maka ketika molekul ini masuk, molekul yang berasal dari gradien rendah akan melwati protein intergral yang sama dan memanfaatkan energi yang ada.





        Transport molekul besar termasuk juga sebagai transport aktif karena membutuhkan energi, molekul besar ini seperti glukosa, memiliki 2 teknis transportasi berupa endositosis dan eksositosi. ENDOSITOSIS merupakan proses memasukkan molekul dari luar ke dalam, dan eksositosis merupakan proses pengeluaran molekul. 
Pada ENDOSITOSIS terbagi menjadi 2 yaitu PHAGOSITOSIS (memakan molekul) dan PINOSITOSIS (memakan cairan). EKSOSITOSIS memiliki 3 syarat utama, yaitu 1. molekul haruslah bisa mencapai bagian dari membran plasma dan membentuk protein perifer. 2. molekul tersebut bisa membentuk ekstraseluler matriks 3. molekul tersebut bisa meberikan signal pada sel lain.

Sel darah merah kita selama 120 hari akan mengalir didalam tubuh kita setiap waktunya, melewati berbagai celah mulai dari yang besar hingga yang kecil. Dan ini membutuhkan sifat yang FLEKSIBEL. Sifat felksibel pada sel darah merah sendiri disebabkan oleh SITOSKELETON yang menopang dan memberi bentuk pada sel darah merah.


SITOSKELETON PADA SEL DARAH MERAH

CYTOSKELETON IN ERYTROCYT memiliki struktur komponen utama berupa SPEKTRIN, spektrin ini memiliki rantai ALFA dan rantai BETA, kedua rantai ini menempel pada ANKRYN yang menempel pada bagian protein integral. Dan pada Ekor Ankyrin menempel pada Protein 4.1 yang berdeketan dengan ACTIN. Actin memiliki sturktur seperti sumbu yang juga menempel pada protein integral. Daerah dari Spektrin + Protein 4.1 + Actin merupakan daerah yang disebut TRIPLE PROTEIN COMPLEX .
Pada kasus HEMOLYTHIC ANEMIC DUE TO HEREDITARY SPHEROCYTOCYT, hal ini disebabkan oleh perkembangan dari RETICULOCYT menuju ERYTOCYT yang tidak berjalan dengan baik. Seharusnya Erytrocyt sendiri memiliki bentuk bikonkaf yang fleksibel, namun ketika berkembang tidak sempurna dikarenakan kelainan Spektrin, cytoskeleton menjadi memiliki bentuk yang abnormal pula, akibatnya, Membran plasma sel darah merah tersebut pun menjadi mengingikan bentuk yang stabil, dan kestabilan bentuk tersebut adalah bentuk bulat sempurna yang kecil, dan inilah yang dinamakan SPEROCYT. 

Selama pematangan dari Reticulocyt menuju Erytocyt yang tidak sempurna, Reticulocyt ini tetap beredar diseluruh tubuh, namun karena sifatnya yang tidak fleksible, hal ini mengakibatkan selama perjalanan didalam tubuh, membran plasma dari sel darah merah tersebut akan semakin tipis akibat benturan yang terjadi, dan ketika ada air yang masuk akan semakin cepat mengakibatkan sel darah merah mudah pecah, dan inilah yang dinamakan OSMOTIC FRAGILITY TEST MENINGKAT. 

Ketika Sperocyt masuk kedalam limpa kita, terdapat saluran yang sangat kecil sekali, dan tidak bisa dilalui oleh  Sperocyt. Hal ini menyebabkan Sperocyt menjadi terjebak didalamnya, dan dianggap sel asing oleh Macrofag, lalu dimakan secara Fagositosis. Dan ini pula salah satu yang menyebabkan mengapa Sperocyt bisa berumur kurang dari 120 hari.


Semakin banyaknya Sperocyt yang ada didalam tubuh kita, ini dapat membuat kadar Hb menjadi turun, diakibatkan karena mudahnya Sperocyt ini dihancurkan seperti yang saya bilang diatas. Selain itu pula hal ini mengakibatkan kadar Bilirubin yang semakin meningkat dikarenakan mudah dirombaknya Sperocyt didalam limpa dan hati, dan dipecah menjadi Bilirubin.

skin jaundice and sclera icteric
Ketika Hb turun, hal ini lah yang menyebabkan tanda-tanda dari FATIGUE, PALE, dan CONJUNCTIVA ANEMIC. Selain itu pula dikarenakan meningkatnya kadar Bilirubin pada tubuh pasien, hal ini menyebabkan SCLERA ACTERIC, dan SKIN JAUNDICE.




hepatosplenomegaly
Selain itu pula, ketika limpa dan hati kita berusaha terus untuk merombak darah, limpa dan hati akan membengkak. Dan ketika bone marrow kita merasa kekurangan dalam pembentukkan darah sel darah merah, limpa dan hati kita akan terangsang untuk membentuk darah pula atau yang disebut EXTRAMEDULARY ERYTROPHOESIS , dan mengakibatkan limpa dan hati menjadi lebih bekerja keras pula dan membengkak dan disebut HEPATOSPLENOMEGALY 






source : 
Robbin Phatology
Harper'r Biochemistry
Medical Cell Biology
Cell Biology
J'nquirre Histology  


hai! ketika ada kesalahan tolong dikomentari yaa ! terimakasih :D Semoga bermanfaat :)

Sakina Paramita Sulistijo
130110140153
Fk Unpad 2014

Comments

Popular Posts